PASTE KODE IKLANMU DISINI
Kapal-Kapalan Kertas
Pernah suatu ketika saat sedang di mengetik artikel di kos,tiba-tiba datang 2 orang anak kecil sekitar 7 tahun sambil membawa kertas di tangan,ternyata mereka meminta saya membuat perahu kertas.
" Kak,buatkan dulu kapal-kapalan " kata mereka dengan polosnya.
dengan santai ku ambil kertasnya lipat sana-lipat sini ,ternyata di luar dugaan aku sudah lupa cara membuat perahu kertas atau yang mereka sebut kapal-kapalan .Berulang kali aku coba hasilnya sama saja,hingga kertasnya yang tadinya mulus kini koyak tak beraturan.Setelah 15 menit lebih akhirnya kapal-kapalan jadi.Dengan senang hati aku ajari mereka cara membuatnya dan mereka tampak senang dengan perahu kertas hasil buatan mereka sendiri.kemudian mereka beranjak pergi.
Setelah itu aku berfikir bagaiamana mungkin aku bisa lupa cara membuat perahu kertas,padahal perahu kertas adalah yang termudah setelah pesawat kertas.Selang beberapa hari saya berkunjung ke kos teman.Saya kemudian ingat kejadian kapal-kapalan itu ,lalu aku menantang teman-temanku apakah masih ingat cara membuat perahu kertas.Dan ternyata mereka juga lupa,aku tertawa ternyata bukan aku sendiri.Kini aku coba tantang kalian berapa lama kalian coba membuat perahu kertas hehe.
Sebenarnya intinya bukan perahu kertas itu.Tapi yang kufikirkan kedewasaan itu begitu cepat berubah mengganti masa kanak-kanak.Jikalau hal kecil seperti membuat kapal-kapalan saja kita lupa bagaiamana dengan hal kecil lainnya ?.Misalnya jikalai Gas menjadi Air apa namanya ? 1/2 + 3/4 berapa hasilnya ? hewan bertelur apa namanya ? karnivora itu apa ? bahkan yang lebih parah ketika di tanya 10 nama Malaikat ,25 nama Nabi & Rasul,Rukun Islam dan Rukun Iman banyak yang sudah kelabakan.Coba saya tantang kalian masih bisa gak mengaji dengan Tajwid yang baik dan benar ?.
Padahal semua itu dulunya adalah hal yang mudah hal yang sepele ,hal kecil yang mantap kita kuasai.Tapi sekarang dengan kesibukan ala dunia dewasa hal tentang dunia anak-anak sudah kita lupakan.Anak -anak sering berkata :
" Orang dewasa itu egois,gak mengerti dunia anak-anak "
Padahal logikanya mana mungkin orang dewasa gak ngerti dunia anak-anak sedangkan orang dewasa pasti pernah merasakan dunia anak-anak entah itu bahagia atau tidak pasti sebelum ke dewasa harus melewati dunia anak-anak.Waktu saya kecil pernah saya sedang main kelereng bersama teman-teman sebayaku,lalu sekelompok anak SMA lewat,melihat kami sedang bermain mereka malah menghampiri kami dan mengacaukan permainan kami.Jelas saja kami marah ,mau melawan apalah daya kita masih anak-anak akhirnya senjata andalan anak-anak keluar yaitu menangis.Waktu itu saya berfikir kenapa orang besar tidak suka main kelereng,padahal main kelereng waktu itu saya rasa sangat menyenangkan dan ingin terus bermain sepanjang hari.Kini setelah makin bertamabah usia jawaban itu terjawab sendiri ternyata main kelereng itu membosankan,dan buang -buang waktu.
hal-hal menyenangkan di saat dewasa dan masa kanak-kanak tentu berbeda misalnya : nongkrong di warkop sambil online itu menyenangkan,bagi anak-anak itu membosankan.Bekerja lalu gajian itu menyenangkan bagi anak-anak masa bodoh kerja lebih baik bermain.
Kini jaman semakin berubah masa kanak-kanak kita telah berbeda jauh dengan masa kanak-kanak sekarang baik secara fasilitas tan moralitas.misalnya sulit sekali melihat anak-anak sekarang main kelereng,koleksi kertas binder,mainpetak umpet,dan kesekolah sambil pamerin pensil inul.Kita dulu hapal macam -macam lagu anak-anak,kita dulu belum tau apa itu pacaran,apa itu HP,apa itu internet,apa itu facebook dan lain-lain.Dunia kita saat itu penuh imaginasi ,bermain-dan bermain yang selayaknya memang dunia anak-anak.
Saya tidak menyalahkan jaman moderen karena bagi saya jaman moderen seharusnya mempermudah buakn mempersulit.Apa-apa tinggal GOOGLing.Dulu kita harus bolak balik ke perpus,nabung beli buku,tukaran buku,tukaran kopian dan catatan. Kalau ada masalah pribadi kita tak canggung cerita ke Ortu,guru sekolah,guru ngaji karena bagi kita saat itu,kita pasti dapatkan solusi bijak dari mereka.Anak-anak sekarang malah curhat di FB,Twitter ,bahkan parahnya curhatan mereka tentang keluhan pada Guru,Orang tua,teman,tetangga,bahkan luka lecet tertusuk pentul aja di upload yahh jelas saja curhatan di sosmed hanya sedikit yang mendapat solusi bijak,karena tujuannya hanya untuk narsis.
Anak-anak sekarang ,walaupun tak semuanya bukannya tambah cerdas tambah lucu,dan menggemaskan polosnya.tapi anarkis,norak dan memalukan.Yang lebih memalukan orang dewasa bukannya tambah perhatian tambah peduli tapi makin Cuek dan acuh tak acuh.
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Menu Resep
PASTE KODE IKLANMU DISINI