PASTE KODE IKLANMU DISINI
BUKAN SALAH MEDIA PERFILEMAN KALAU SINETRONNYA KAYA GINI
 |
| Meme Comik GGS - |
Jika melihat kembali tanyangan sinema elektronik atau biasa di sebut sinetron ,maka ada hal yang sangat memprihatinkan. Sinetron Indonesia mulai membuat skenario dengan referensi filem luar,seperti Ganteng-ganteng Srigala yang mengikuti Twilight,atau kau berasal dari bintang yang mengikuti drama korea.dan makin banyak sinetron 2 sejenis yang mengikuti seperti Bastian Steel,dan Pacarku Manusia harimau.
Saya jadi teringat jaman kecil dulu,dimana tontonan kita lebih banyak tentang cerita fiksi anak-anak atau sinteron superhero seperti Panji Manusia Milinium,Saras 008,Tuyul dan Bakyul,Jin dan Jun,dan banyak lagi. mungkin kebangkitan sinetron sejenis seperti di atas akan kembali di tahun ini,tapi ada bedanya,kalau dulu sinetron,ceritanya lebih banyak tertuju untuk dunia anak-anak..sedangkan sekarang sinetronnya lebih tertuju ke pada romansa cinta-cinta usia muda.
Pendapat saya pribadi,Perfileman Indonesia lebih condong ke kuantitas dari pada kualitas,dimana mereka membuat sinetron lebih karena alasan kebutuhan pasar,yang penting jadi dan masa bodoh kualitas akting ,pesan moral,dan ide cerita.
seperti sekarang ini peminat sinetron untuk remaja-remaja labil,maka dibuatlah sinetron remaja labil,yang maaf kebanyakan tidak mendidik.dan merusak fantasi kreatifitas anak-anak ,menjadi fantasi cinta orang dewasa.Jika perfileman masih memaksakan diri membuat sinetron anak-anak maka di jamin sinetron itu bakal kekurangan rating,contoh Satria Bima dimana sinetron itu dulunya stripng harian kini jadi striping mingguan ,mungkin akibat kurangnya peminat anak-anak remaja menonton hal ginian. lihatlah faktanya.anak-anak kita takkan pernah merasakan nikmatnya hari minggu dimana tanyangan dari pagi sampai sore hanya ada tayangan untuk anak.
Saya jadi teringat jaman kecil dulu,dimana tontonan kita lebih banyak tentang cerita fiksi anak-anak atau sinteron superhero seperti Panji Manusia Milinium,Saras 008,Tuyul dan Bakyul,Jin dan Jun,dan banyak lagi. mungkin kebangkitan sinetron sejenis seperti di atas akan kembali di tahun ini,tapi ada bedanya,kalau dulu sinetron,ceritanya lebih banyak tertuju untuk dunia anak-anak..sedangkan sekarang sinetronnya lebih tertuju ke pada romansa cinta-cinta usia muda.
Pendapat saya pribadi,Perfileman Indonesia lebih condong ke kuantitas dari pada kualitas,dimana mereka membuat sinetron lebih karena alasan kebutuhan pasar,yang penting jadi dan masa bodoh kualitas akting ,pesan moral,dan ide cerita.
seperti sekarang ini peminat sinetron untuk remaja-remaja labil,maka dibuatlah sinetron remaja labil,yang maaf kebanyakan tidak mendidik.dan merusak fantasi kreatifitas anak-anak ,menjadi fantasi cinta orang dewasa.Jika perfileman masih memaksakan diri membuat sinetron anak-anak maka di jamin sinetron itu bakal kekurangan rating,contoh Satria Bima dimana sinetron itu dulunya stripng harian kini jadi striping mingguan ,mungkin akibat kurangnya peminat anak-anak remaja menonton hal ginian. lihatlah faktanya.anak-anak kita takkan pernah merasakan nikmatnya hari minggu dimana tanyangan dari pagi sampai sore hanya ada tayangan untuk anak.
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Menu Resep
PASTE KODE IKLANMU DISINI
