PASTE KODE IKLANMU DISINI
Hal-Hal Yang Aneh Yang tidak disadari Rakyat Indonesia
Masih ingat lagu berjudul "kolam susu" yang menceritakan betapa makmurnya Indonesia,tanah Indonesia begitu subur,ketika kita melempar batu atau kayu di hutan..tidak lama keduanya bisa jadi tanaman,hanya dengan kail dan jala,Rakyat Indonesia bisa hidup..
Tapi jaman semakin berubah,cerita-cerita kebanggaan Indonesia,tinggallah bagai sebuah legenda,siapa yang mau peduli,perut tak peduli otak,otak tak peduli hati dan nurani. saya bisa kenyang ,persetan dengan perut kamu.
Tanah Indonesia tiap hari di bangun Hotel dan perumahan , sawah di rombak jadi taman golf,perairan terus di cemari,mahasiswa boleh saja jadi pencinta alam ,naik turun gunung,padahal kota-kota juga bagian dari alam tapi siapa yang peduli ?
Kita negara kaya ,yah memang benar, kita kaya akan perilaku kriminal di luar batas kemanusiaan, kita kaya akan pembodohan,,kita kaya akan koruptor yang tak punya rasa malu,kita kaya akan hutang luar negeri,dan kita kaya dengan mimpi-mimpi yang terus jadi mimpi.
siapa yang peduli ? kekerasaan di jadikan kebanggaan,Rasis,dikriminasi,Kolusi,dan Nepotisme, merajalela.siapa yang peduli ! masa bodoh dengan semua itu,urus pribadi masing-masing. tapi kita solusi di bicarakan.semua berkata " Semuanya kembali pada diri sendiri " dengan mimik sok bijak,seolah semua solusi akan selesai harus kembali ke diri sendiri dan tak ada yang peduli,Indonesia harus berubah.
untuk tahu,dan tempe makanan rakyat pribumi,kini jadi makanan impor,teh dan kopi ,minuman orang tua kita dulu di pagi dan malam hari,juga sudah impor,Hidup bagai sayur tanpa garam ,yah garam,tanpa garam pribumi,karena garam juga impor,padahal luas laut kita lebih besar dari dataran.
saya jadi heran,Prabowo begitu peduli dengan semua itu, tapi ketika Prabowo mengatakan kita harus kaya dengan kekayaan bangsa sendiri,60 persen rakyat indonesia menertawakan beliau,Bapak Alm Prof Suhardi ketum Gerindra bahkan sumpah gandum yaitu tidak akan makan gandum sebelum indonesia bebas sandang dan pangan,perjuangan beliau agar Indonesia menghentikan Impor-impor bahan pokok di parlemen..tapi perjuangan Gerindra malah di tertawakan. sungguh saya begitu Heran dengan pola pikir masyarakat ini.
nb : bonus daftar 29 bahan pokok yang masih di impor oleh Indonesia.sumber www.Bps.go.id :
1. Beras
Nilai impor: US$ 226,4 juta
Volume impor: 432,8 juta kilogram (kg)
Negara eksportir: Vietnam, Thailand, India, Pakistan, Myanmar, dan lainnya
2. Jagung
Nilai impor: US$ 822,35 juta
Volume impor: 2,8 miliar kg
Negara eksportir: India, Brasil, Argentina, Thailand, Paraguay, dan lainnya
3. Kedelai
Nilai impor: US$ 1 miliar
Volume impor: 1,62 miliar kg
Negara eksportir: Amerika Serikat (AS), Argentina, Malaysia, Paraguay, Uruguay, dan lainnya
4. Biji gandum dan mesin
Nilai impor: US$ 2,26 miliar
Volume impor: 6,21 miliar kg
Negara eksportir: Australia, Kanada, AS, India, Ukraina, dan lainnya
5. Tepung terigu
Nilai impor: US$ 74,9 juta
Volume impor: 185,8 juta kg
Negara eksportir: Srilanka, India, Turki, Ukraina, Jepang, dan lainnya
6. Gula pasir
Nilai impor: US$ 44,4 juta
Volume impor: 75,8 juta kg
Negara eksportir: Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru dan lainnya
7. Gula Tebu
Nilai impor: US$ 1,5 miliar
Volume impor: 3,01 miliar kg
Negara eksportir: Thailand, Brasil, Australia, El Salvador, Afrika Selatan dan lainnya
8. Daging sejenis lembu
Nilai impor: US$ 185,8 juta
Volume impor: 41,5 juta kg
Negara eksportir: Australia, Selandia Baru, AS dan Singapura
9. Jenis lembu
Nilai impor: US$ 271,2 juta
Volume impor: 104,4 juta kg
Negara eksportir: Australia
10. Daging ayam
Nilai impor: US$ 30.259
Volume impor: 10.825 kg
Negara eksportir: Malaysia
11. Garam
Nilai impor: US$ 85,6 juta
Volume impor: 1,85 miliar kg
Negara eksportir: Australia, India, Selandia Baru, Jerman, Denmark dan lainnya
12. Mentega
Nilai impor: US$ 93,7 juta
Volume impor: 20,8 juta kg
Negara eksportir: Selandia Baru, Belgia, Australia, Prancis, Belanda dan lainnya
13. Minyak goreng
Nilai impor: US$ 77,4 juta
Volume impor: 84,7 juta kg
Negara eksportir: Malaysia, India, Vietnam, Thailand, Indonesia dan lainnya
14. Susu
Nilai impor: US$ 772,4 juta
Volume impor: 194,5 juta kg
Negara eksportir: Selandia Baru, AS, Australia, Belgia, Belanda dan lainnya.
15. Bawang merah
Nilai impor: US$ 38,9 juta
Volume impor: 81,3 juta kg
Negara eksportir: India, Thailand, Vietnam, Filipina, China, dan lainnya
16. Bawang putih
Nilai impor: US$ 333,3 juta
Volume impor: 404,2 juta kg
Negara eksportir: China, India, Vietnam
17. Kelapa
Nilai impor: US$ 868.209
Volume impor: 835.941 kg
Negara eksportir: Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam dan lainnya
18. Kelapa Sawit
Nilai impor: US$ 2,4 juta
Volume impor: 3,25 juta kg
Negara eksportir: Malaysia, Papua Nugini, Virgin Island
19. Lada
Nilai impor: US$ 3,4 juta
Volume impor: 371.002 kg
Negara eksportir: Malaysia, Vietnam, Belanda, AS dan lainnya
20. Teh
Nilai impor: US$ 27,7 juta
Volume impor: 19,5 juta kg
Negara eksportir: Vietnam, Kenya, Iran, India, Srilanka dan lainnya
21. Kopi
Nilai impor: US$ 37,4 juta
Volume impor: 15,2 juta kg
Negara eksportir: Vietnam, Brasil, AS, Italia dan lainnya
22. Cengkeh
Nilai impor: US$ 3,3 juta
Volume impor: 309.299 kg
Negara eksportir: Madagaskar, Brasil, Mauritius, Singapura, dan Comoros
23. Kakao
Nilai impor: US$ 73,2 juta
Volume impor: 29,3 juta kg
Negara eksportir: Ghana, Pantai Gading, Papua Nugini, Kamerun dan Ekuador
24. Cabai
Nilai impor: US$ 368.361
Volume impor: 293.926 kg
Negara eksportir: Vietnam dan India
25. Cabe (kering)
Nilai impor: US$ 20,9 juta
Volume impor: 17,1 juta kg
Negara eksportir: India, China, Thailand, Jerman, Spanyol dan lainnya
26. Cabe (awet)
Nilai impor: US$ 2,7 juta
Volume impor: 2,6 juta kg
Negara eksportir: Thailand, China, Malaysia dan Turki
27. Tembakau
Nilai impor: US$ 571,6 juta
Volume impor: 111,8 juta kg
Negara eksportir: China, AS, Turki, Brasil, Italia dan lainnya
28. Ubi kayu
Nilai impor: US$ 38.380
Volume impor: 100.798 kg
Negara eksportir: Thailand dan Vietnam
29. Kentang
Nilai impor: US$ 27,6 juta
Volume impor: 44,6 juta kg
Negara eksportir: Australia, Kanada, AS, Mesir, Jerman dan lainnya.
Tapi jaman semakin berubah,cerita-cerita kebanggaan Indonesia,tinggallah bagai sebuah legenda,siapa yang mau peduli,perut tak peduli otak,otak tak peduli hati dan nurani. saya bisa kenyang ,persetan dengan perut kamu.
Tanah Indonesia tiap hari di bangun Hotel dan perumahan , sawah di rombak jadi taman golf,perairan terus di cemari,mahasiswa boleh saja jadi pencinta alam ,naik turun gunung,padahal kota-kota juga bagian dari alam tapi siapa yang peduli ?
Kita negara kaya ,yah memang benar, kita kaya akan perilaku kriminal di luar batas kemanusiaan, kita kaya akan pembodohan,,kita kaya akan koruptor yang tak punya rasa malu,kita kaya akan hutang luar negeri,dan kita kaya dengan mimpi-mimpi yang terus jadi mimpi.
siapa yang peduli ? kekerasaan di jadikan kebanggaan,Rasis,dikriminasi,Kolusi,dan Nepotisme, merajalela.siapa yang peduli ! masa bodoh dengan semua itu,urus pribadi masing-masing. tapi kita solusi di bicarakan.semua berkata " Semuanya kembali pada diri sendiri " dengan mimik sok bijak,seolah semua solusi akan selesai harus kembali ke diri sendiri dan tak ada yang peduli,Indonesia harus berubah.
untuk tahu,dan tempe makanan rakyat pribumi,kini jadi makanan impor,teh dan kopi ,minuman orang tua kita dulu di pagi dan malam hari,juga sudah impor,Hidup bagai sayur tanpa garam ,yah garam,tanpa garam pribumi,karena garam juga impor,padahal luas laut kita lebih besar dari dataran.
saya jadi heran,Prabowo begitu peduli dengan semua itu, tapi ketika Prabowo mengatakan kita harus kaya dengan kekayaan bangsa sendiri,60 persen rakyat indonesia menertawakan beliau,Bapak Alm Prof Suhardi ketum Gerindra bahkan sumpah gandum yaitu tidak akan makan gandum sebelum indonesia bebas sandang dan pangan,perjuangan beliau agar Indonesia menghentikan Impor-impor bahan pokok di parlemen..tapi perjuangan Gerindra malah di tertawakan. sungguh saya begitu Heran dengan pola pikir masyarakat ini.
nb : bonus daftar 29 bahan pokok yang masih di impor oleh Indonesia.sumber www.Bps.go.id :
1. Beras
Nilai impor: US$ 226,4 juta
Volume impor: 432,8 juta kilogram (kg)
Negara eksportir: Vietnam, Thailand, India, Pakistan, Myanmar, dan lainnya
2. Jagung
Nilai impor: US$ 822,35 juta
Volume impor: 2,8 miliar kg
Negara eksportir: India, Brasil, Argentina, Thailand, Paraguay, dan lainnya
3. Kedelai
Nilai impor: US$ 1 miliar
Volume impor: 1,62 miliar kg
Negara eksportir: Amerika Serikat (AS), Argentina, Malaysia, Paraguay, Uruguay, dan lainnya
4. Biji gandum dan mesin
Nilai impor: US$ 2,26 miliar
Volume impor: 6,21 miliar kg
Negara eksportir: Australia, Kanada, AS, India, Ukraina, dan lainnya
5. Tepung terigu
Nilai impor: US$ 74,9 juta
Volume impor: 185,8 juta kg
Negara eksportir: Srilanka, India, Turki, Ukraina, Jepang, dan lainnya
6. Gula pasir
Nilai impor: US$ 44,4 juta
Volume impor: 75,8 juta kg
Negara eksportir: Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru dan lainnya
7. Gula Tebu
Nilai impor: US$ 1,5 miliar
Volume impor: 3,01 miliar kg
Negara eksportir: Thailand, Brasil, Australia, El Salvador, Afrika Selatan dan lainnya
8. Daging sejenis lembu
Nilai impor: US$ 185,8 juta
Volume impor: 41,5 juta kg
Negara eksportir: Australia, Selandia Baru, AS dan Singapura
9. Jenis lembu
Nilai impor: US$ 271,2 juta
Volume impor: 104,4 juta kg
Negara eksportir: Australia
10. Daging ayam
Nilai impor: US$ 30.259
Volume impor: 10.825 kg
Negara eksportir: Malaysia
11. Garam
Nilai impor: US$ 85,6 juta
Volume impor: 1,85 miliar kg
Negara eksportir: Australia, India, Selandia Baru, Jerman, Denmark dan lainnya
12. Mentega
Nilai impor: US$ 93,7 juta
Volume impor: 20,8 juta kg
Negara eksportir: Selandia Baru, Belgia, Australia, Prancis, Belanda dan lainnya
13. Minyak goreng
Nilai impor: US$ 77,4 juta
Volume impor: 84,7 juta kg
Negara eksportir: Malaysia, India, Vietnam, Thailand, Indonesia dan lainnya
14. Susu
Nilai impor: US$ 772,4 juta
Volume impor: 194,5 juta kg
Negara eksportir: Selandia Baru, AS, Australia, Belgia, Belanda dan lainnya.
15. Bawang merah
Nilai impor: US$ 38,9 juta
Volume impor: 81,3 juta kg
Negara eksportir: India, Thailand, Vietnam, Filipina, China, dan lainnya
16. Bawang putih
Nilai impor: US$ 333,3 juta
Volume impor: 404,2 juta kg
Negara eksportir: China, India, Vietnam
17. Kelapa
Nilai impor: US$ 868.209
Volume impor: 835.941 kg
Negara eksportir: Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam dan lainnya
18. Kelapa Sawit
Nilai impor: US$ 2,4 juta
Volume impor: 3,25 juta kg
Negara eksportir: Malaysia, Papua Nugini, Virgin Island
19. Lada
Nilai impor: US$ 3,4 juta
Volume impor: 371.002 kg
Negara eksportir: Malaysia, Vietnam, Belanda, AS dan lainnya
20. Teh
Nilai impor: US$ 27,7 juta
Volume impor: 19,5 juta kg
Negara eksportir: Vietnam, Kenya, Iran, India, Srilanka dan lainnya
21. Kopi
Nilai impor: US$ 37,4 juta
Volume impor: 15,2 juta kg
Negara eksportir: Vietnam, Brasil, AS, Italia dan lainnya
22. Cengkeh
Nilai impor: US$ 3,3 juta
Volume impor: 309.299 kg
Negara eksportir: Madagaskar, Brasil, Mauritius, Singapura, dan Comoros
23. Kakao
Nilai impor: US$ 73,2 juta
Volume impor: 29,3 juta kg
Negara eksportir: Ghana, Pantai Gading, Papua Nugini, Kamerun dan Ekuador
24. Cabai
Nilai impor: US$ 368.361
Volume impor: 293.926 kg
Negara eksportir: Vietnam dan India
25. Cabe (kering)
Nilai impor: US$ 20,9 juta
Volume impor: 17,1 juta kg
Negara eksportir: India, China, Thailand, Jerman, Spanyol dan lainnya
26. Cabe (awet)
Nilai impor: US$ 2,7 juta
Volume impor: 2,6 juta kg
Negara eksportir: Thailand, China, Malaysia dan Turki
27. Tembakau
Nilai impor: US$ 571,6 juta
Volume impor: 111,8 juta kg
Negara eksportir: China, AS, Turki, Brasil, Italia dan lainnya
28. Ubi kayu
Nilai impor: US$ 38.380
Volume impor: 100.798 kg
Negara eksportir: Thailand dan Vietnam
29. Kentang
Nilai impor: US$ 27,6 juta
Volume impor: 44,6 juta kg
Negara eksportir: Australia, Kanada, AS, Mesir, Jerman dan lainnya.
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Menu Resep
PASTE KODE IKLANMU DISINI