PASTE KODE IKLANMU DISINI
Puisi- Adakah dunia Cemburuimu?
Ilustrasi pria dengan sampan - sumber : ayofoto.com |
Bagai terajut benang kala dilihat
Diujung teluk ,pagi mula geliat
Duhai sayang sejuk dan menawan
Hati tiada gundah resah gugur bagai daun lepas di dahan
Diujung teluk ,pagi mula geliat
Duhai sayang sejuk dan menawan
Hati tiada gundah resah gugur bagai daun lepas di dahan
Simaklah cerita anak perjaka
Mencari berkah di atas sampan
Tengoklah sekilas gadis perawan
Merangkai lidi sapu halaman
Mencari berkah di atas sampan
Tengoklah sekilas gadis perawan
Merangkai lidi sapu halaman
Kamu bisanya,cakap keluh nak dibantah
Nikmat dan rizkipu datang tanpa kau pinta
Makan banyak,sisa kaupun buang.
Segelas tak puas ,dua gelas kau tuang tiada masalah
Nikmat dan rizkipu datang tanpa kau pinta
Makan banyak,sisa kaupun buang.
Segelas tak puas ,dua gelas kau tuang tiada masalah
Lantas hening semua tak bergeming
Bila hidayah membisik seisi dunia ikut bertasbih
Kamu cari ilmu yang terganti
Merasa paling hina sendiri didunia ini.
Bila hidayah membisik seisi dunia ikut bertasbih
Kamu cari ilmu yang terganti
Merasa paling hina sendiri didunia ini.
Sudikah ku duduk disampingmu
Sungguh adakah dunia cemburuimu
Sirat senyum menahan perih tiap kali
Bagai bulan di balik awan kelabu putih
Sungguh adakah dunia cemburuimu
Sirat senyum menahan perih tiap kali
Bagai bulan di balik awan kelabu putih
Entah hujan atau hanya mendung belaka
Hanya kuasa Allah swt yang Maha Tau segalanya
Hanya kuasa Allah swt yang Maha Tau segalanya
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Menu Resep
PASTE KODE IKLANMU DISINI